Kamis, 15 November 2012

 Mengapa Saya Begitu Pemalu?

"Seorang yang pemalu tidak menikmati persahabatan dan kehilangan berbagai kesempatan".



   Malu adalah perasaan rikuh bila berada diantara orang lain-yang tidak dikenal, yang mempunyai wewnang, lawan jenis, atau bahkan teman sebaya. Sifat pemalu adalah sadar diri yang ekstrem yang mempengaruhi korbannya dengan berbagai cara. Beberapa orang menjadi tersipu-sipu; dengan mata menatapke bawah dan jantung berdebar, mereka merasa sulit untuk berbicara. Beberapa orang lain menjadi salah tingkah dan mulai berbicara tanpa berhenti. Dan orang lain merasa sulit untuk berbicara terus terang dan menyatakan pendapat atau apa yang lebih mereka sukai.
   Tetapi, sebetulnya, pada taraf tertentu ada beberapa segi positif dari sifat pemalu. Perasaan demikian ada kaitannya dengan kesahajaan dan kerendahan hati, dan salah satu perkara yang Tuhan cari serta puji adalah 'hidup dengan rendah hati dihadapan Tuhan'. Ada manfaat tambahan dalam bersikap bijaksana dan tidak sombong, tidak suka menguasai serta tidak terlalu agresif. Seorang yang pemalu sering dihargai sebagai pendengar yang baik. Tapi bila rasa malu menghambat dan membatasi kita untuk menyadari sepenuhnya kesanggupan diri kita serta mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain, pekerjaan, maupun perasaan kita, sudah saatnya kita melakukan sesuatu!

Bagaimana Sifat Pemalu Dapat Mempengaruhi Kehidupan Anda?
"Seorang yang pemalu berprasangka bahwa ia dianggap remeh". 

   Dengan menarik diri, tidak berbicara terus terang, atau begitu sibuk dengan diri sendiri sehingga tidak memperhatikan orang lain, anda akan memberi kesan bahwa anda angkuh, tidak ramah, bosan, atau bahkan tidak peduli atau tidak sopan. Bila pikran anda sedang di pusatkan pada diri sendiri, anda akan sulit berkonsentrasi pada pembicaraan yang sedang berlangsung. Dengan demikian anda kurang memperhatikan informasi yang anda terima. Kemudian apa yang paling anda khawatirkan terjadi-anda tampak bodoh.
   Pada dasarnya, anda telah mengunci diri di balik tembok penjara perasaan malu dan membuang kuncinya. Berbagai kesempatan yang muncul anda biarkan lewat. Anda menerima barang atau keadaan yang sesungguhnya tidak anda sukai-hanya karena anda takut untuk berbicara terus terang dan mengeluarkan pendapat. Anda kehilangan keriangan yang dapat dinikmati karena bertemu dengan orang-orang dan menjalin persahabatan baru atau dalam melakukan hal-hal yang dapat memperindah kehidupan anda. Tetapi orang lain juga rugi. Mereka tidak pernah akan mengenal diri anda yang sesungguhnya.

Bagaimana Sifat Pemalau Dapat Diatasi?
   Dengan waktu dan upaya , tingkah laku dapat diubah. Pertama-tama, berhentilah merasa khawatir bahwa orang lain sedang menilai diri anda. Ia kemungkinan terlau sibuk memikirkan dirinya sendiri dan apa yang ia katakan atau lakukan. Dan bila orang itu secara kekanak-kanakan mengolok-olok anda, sadarilah bahwa problemnya terletak pada dia. Mereka yang layak dijadikan teman, adalah orang yang tidak menilai diri anda berdasarkan penampilan luar tetapi berdasarkan kepribadian anda yang sesungguhnya.
Selain itu, cobalah berpikir positif. Tidak ada orang yang sempurna; semua memiliki segi-segi yang menonjol dan kelemahan. Ingatlah bahwa sesuatu dapat dipandang dari berbagai sudut, bahwa selera bisa berbeda. Perbedaan pendapat tidak harus diartikan sebagai penolakan atas diri anda sebagai pribadi.

Anda dapat mengatasi sifat pemalu dengan cara: 
  • Keinginan untuk mengubah diri dan merasa yakin bahawa perubahan demikian dapat dilakukan
  • Mengganti pikiran yang negatif dengan tindakan yang positif
  • Menetapkan cita-cita yang realistis dan penuh arti bagi diri sendiri
  • Mengetahui cara untuk bersikap santai dan mengatasi kekhawatiran
  • Melatih diri sebelumnya untuk menghadapi suatu situasi tertentu
  • Mendapatkan kepercayaan diri melalui berbagai pengalaman yang sukses secara progresif
  • Mengingat bahwa perbedaan pendapat selalu ada dan bahwa orang lain bisa keliru juga
  • Pelatihan untuk mempelajari ketrampilan baru dan meningkatkan keahlian yang sudah dimiliki
  • Berupaya keras dalam menunjukkan kasih dan membantu orang lain
  • Berpakaian yang menarik dan bertindak dengan percaya diri
  • Mengandalkan bantuan yang Tuhan berikan
  • Melibatkan diri dalam perhimpunan-perhimpunan agama dan membagikan iman kepada orang lain
Sumber: Buku "Pertanyaan Kaum Muda dan Remaja"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar